Mas Bram Sesalkan Kasus Pemukulan Siswi SMP di Purworejo

Sabtu 15-02-2020,03:49 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Bramantyo Suwondo, anggota Komisi X DPR RI menyesalkan dan menyayangkan terjadinya kasus pemukulan yang dilakukan oleh 3 siswa laki-laki kepada temannya, seorang siswi di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Video aksi brutal yang terjadi pada Rabu, 12 Februari 2020 itu menjadi viral di media sosial (medsos). “Saya sangat menyesalkan kasus pengeroyokan sesama siswa, apalagi ini pelakunya beramai-ramai siswa laki-laki ke siswa perempuan temannya sendiri di lingkungan sekolah. Seharusnya sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa-siswi untuk menimba ilmu dan mengembangkan diri,“ ungkap legislator dari Dapil VI Jawa Tengah itu dalam rilis yang dikirim ke redaksi Magelang Ekspres, Jumat (14/2). Menurut Mas Bram-panggilan akrab pria kelahiran Purworejo itu, kasus kekerasan di lingkungan sekolah ini sudah seringkali terjadi, maka dirinya meminta kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI supaya memberikan perhatian lebih serius isu kekerasan di lingkungan sekolah. Jangan sampai angka kejadiannya terus meningkat, terulang lagi di masa mendatang. Baca Juga Video Penganiayaan Siswi SMP di Purworejo Hebohkan Media Sosial Bersamaan dengan fokus pembangunan sarana prasarana pendidikan, pembenahan perekrutan dan peningkatan kompetensi guru, sudah sepatutnya Kemendikbud mulai memperhatikan lebih serius isu kekerasan di lingkungan sekolah. “Masukan buat sekolah dan Kemendikbud RI, sudah harus dipikirkan perlunya dipasang alat perekam (CCTV) di lingkungan sekolah, baik di dalam kelas maupun di area lingkungan sekolah lainnya. Diharapkan dengan adanya CCTV ini, bisa menjadi upaya preventif, mencegah maksud-maksud jahat,” harapnya. Selain itu,  lanjut Mas Bram, pihak sekolah bisa mengetahui dan memantau sekiranya ada hal-hal yang mencurigakan di area sekolahnya. Disebutkan, sebagai tindaklanjut Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, pemerintah dan kementerian terkait harus betul-betul serius menjadikan karakter yang, baik, sebagai tujuan utama sekolah dan tenaga pendidik serta[i] tujuan bersama stakeholder pendidikan. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang telah dicanangkan Presiden Jokowi harus benar-benar digalakkan, salah satunya di sekolah. Jangan sampai hanya menjadi jargon semata. Anggota DPR RI dari Partai Demokrat itu juga mengajak kepada para orang tua, pihak sekolah, para pendidik, pemerintah, untuk lebih peduli terhadap kondisi peserta didik. “Suksesnya pendidikan, bukan hanya mencetak anak- anak yang pandai secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang baik, tidak beringas, dan memiliki rasa saling menyayangi yang tinggi sesama manusia dan lingkungan,” tandas Bram. (rls/oko)

Tags :
Kategori :

Terkait